Sabtu, 07 Januari 2012

story1: SINGKAT yang Mengesankan (part2)

Pagi berawan sekarang, masih di Medan.
Aku tinggal di kontrakan teman-temanku selama berada disini. Di kawasan Glugur,  komplek Pondok Surya, Blok 5. Disini aku bersama 4 orang temanku yang kesemuanya berasal dari 'Kota Bertuah'. Benar,, Pekan Baru, Riau. Mereka adalah Edrianto Putrari, Kimus Salihani, Muhammad Yusuf dan Reza Kurniawan. Tentang mengapa, kapan dan bagaimana aku bisa kenal dengan grup quartet 'budak melayu'(* istilah untuk mengatakan orang yang berasal dari Riau) ini, nanti akan kuceritakan di lain kesempatan posting. Kisah yang cukup panjang juga dan penuh lika-liku. ^^

Tadi malam aku tidur agak larut, sebab banyak hal yang dikerjakan di hari pertama di Medan ini. Pada awalnya aku tidak berpikiran untuk kesini pada saat seperti sekarang ini. Apalagi kondisi di tanah asalku sendiri sekarang sedang dalam suasana agak menegangkan pra PILKADA. Baru-baru ini sering terjadi penembakan oleh oknum tak dikenal di beberapa kawasan di Nanggroe Aceh Darussalam. Ironis sekali untuk daerah yang sudah mengecap suasana konflik berkepanjangan selama bertahun-tahun dan baru saja berkenalan dengan kata 'perdamaian' yang mungkin tak sempat terpikirkan sebelumnya, kini harus dialami 'lagi'. Meski dalam motif dan keadaan yang berbeda, tetap saja itu bak mencoba menggaruk luka lama. hhuufff,,, semoga ALLAH melindungi kita semua, Amiiinn....

Rencanaku awalnya berkunjung ke sini adalah untuk nonton. Aku ini orang yang sangat hobi nonton, apalagi ada film-film yang baru di-release dan memang sudah kutunggu-tunggu jadwal tayangnya. Harusnya aku dan juga orang Aceh lainnya yang ingin nonton film-film terbaru dikeluarkan itu, tidak harus repot-repot untuk ke Medan atau ke Kota lain yang ada Bioskop nya untuk nonton, kalau saja disana ada Bioskop. Tapi nyatanya memang tidak akan bisa ditemukan bioskop dimanapun di Aceh ini. Sebenarnya ini bukan kondisi yang bertahan sejak dulu, sebab dulunya diAceh ada banyak bioskop tersebar. Di Banda Aceh sendiri ada beberapa. Bahkan hampir diseluruh tingkat Kabupaten pun punya bioskop. Tapi entah karena sebab apa, tempat itu perlahan menghilang terlebih pasca diberlakukannya Syari'at Islam di Aceh. Dan puncaknya adalah pasca Tsunami yang menghantam Aceh 26 Desember 2004 silam. Setelah itu, bioskop yang hanya tinggal 2 lagi di BandaAceh itu pun, gulung tikar dengan sendirinya.

Tak ada alasan pasti mengapa bioskop ditutup. banyak kabar yang mendominasi adalah karena pemberlakuannya Syariat Islam di Aceh, dan Bioskop adalah tempat yang identik dengan kemaksiatan. Dengan adanya bioskop, maka sama dengan kita menyediakan fasilitas untuk ajang maksiat, maka sama dengan juga dengan menentang Qanun (*hukum) Syariat yang ada.
Sebenarnya aku kurang setuju dengan penegasan itu. Memang kalo dikaji, bioskop itu kebanyakan adalah tempat dimana banyak kita temukan 'pasangan' yang amoral, karena itu tempat umum. Tapi kalau dipikir lagi, bioskop bukanlah tempat satu-satunya dengan rating terbesar untuk tempat ajang maksiat. Bukankah masih banyak tempat lainnya. Bahkan dimana pun bisa. Jadi kupikir itu kembali kepada si pelakunya itu sendiri. Bukan pada tempatnya. Dan harusnya itulah tugas dari Wilayatul Hisbah (*aparat penegak hukum syariat) untuk menindaknya. Memang betul,, dengan menutup akses tempat, itu adalah awalnya. Tapi bukankah masih banyak lagi, dan dimana-mana. Lantas kenapa tidak semua tempat saja ditutup aksesnya kalau memang motifnya untuk mencegah, lalu hidup bak jaman batu 3000 tahun sebelum masehi lagi!!! Itu pun tidak menjamin maksiat akan hilang juga kaan..??? HHuuufff, ENTAHlah...

By The Way,, penjelasan sudah melebar dan memanjang kemana-mana.(hahaha), maaf, kita tutup untuk kontroversi bioskop tadi, karena kita tau, panjang dikali lebar sama dengan luas. -__-"

Kembalii.. jadi niat awalku itu adalah untuk memburu film terbaru disini... Tapi sekitar 2 hari sebelum rencanaku itu kulaksanakan, teman-temanku dari kelompok English Olympiad yang kuikuti 3 bulan lalu, mengajak untuk reunian di Medan. Jadi kupikir ini momen yang pas. Sehingga tekatku bulat untuk kesini. Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. itu peribahasa yang cocok. ^^

Sore kemarin, janji itu akhirnya terpenuhi, meski dengan sedikit kendala rumit. Awalnya kami berencana untuk karaoke bersama di salah satu tempat karaoke keluarga di seputarn Merdeka Walk,Medan. Berkumpul langsung di tempat tujuan pukul 17.30 sore dan karaoke selama 3 jam. Tapi karena sesuatu dan lain hal, akhirnya tertunda hingga pukul 18.30. Pasalnya, ada 2 orang dari kami yang tinggal jauh dari situ, dan sangat tidak terkejar untuk datang pada jam segitu, maka kami ulur 1 jam. Dan karaoke pun didiskon 1 jam, tinggal 2 jam.-__-"

Dengan bantuan si Kimus, aku di antar ke tempat yang ditetapkan. Pukul 18.45 aku tiba. Aku kira aku telat, tapi ternyata belum satu pun batang hidung mereka yang terlihat. Karena sudah maghrib, kami shalat dulu di mushalla tempat karaoke itu yang terletak di lantai 4. Aku turun sesegera setelah selesai menunaikan kewajiban. Tapi tidak satu pun dari mereka yang terlihat. Kutelpon salah satu dari mereka...
aku: "dimana? akau udah nyampe ni dari tadi!""
si A: "kami lagi makan dulu,,, hehehehe (*tertawa tak bersalah)"
aku: "HAA??! aku kelaparan dari tadi disini nungguin kalian,T_T... Yaudah, kalo gitu aku makan dulu juga"

Ketika aku dalam pertengahan menikmati menu nasi goreng dan segelas teh manis hangat, mereka menelpon..
si B: "dimana? kami udah nyampe"
aku: "lagi makan! (*jutek dikit)"
si B: "oo,,yaudah, ntar nyusul aja, di lantai 2 room 10. ok"
aku: " OK"

Selesai makan, aku bergegas menuju TKP,,ffiiiuuuusssshhh......capcuss..
Setelah menghabiskan suara emas(*lebay) selama 2 jam, next destination adalah nge-duren(HIHIHI).
Tapi berhubung aku dan satu orang lagi diantara mereka tidak suka dengan duren alias durian, maka dibatalkan. Aku memang anti-duren. Mencium baunya saja bisa mual atau bahkan muntah.T_T. tapi kalo sudah dalam bentuk olahan, tidak sebegitu tersiksanya.
Setelah rapat singkat, diputuskanlah untuk nongkrong di tempat yang ada olahan duren, tapi juga tidak menyiksa para makhluk-makhluk si anti buah berduri ini. Merdeka Walk... pilihan tepat!
Kami habiskan sisa reuni kami disana. Makan pancake duren(tentunya aku tidak ikutan), gorengan, makanan ala Japanese dan minum variasi minuman yang disuka masing-masing.
Suasana hangat dan bahagia sangat terasa di meja sedang dengan ukuran 6 orang itu. Kami sangat senang karena bisa berkumpul kembali. Waktu itu kami habiskan untuk berkengkrama, mengingat masa-masa bersama dulu atau sekedar berbagi cerita yang kami alami selama ini. Aku pun sudah pasrah untuk merelakan rencanaku nonton hari ini. Aku lakukan besok saja sebelum kembali pulang ke BandaAceh.

Sekarang sudah jam 2 siang, aku masih dikontrakan temanku. Agenda hari ini adalah nonton.(harus tercapai >o< ). Sebelum itu, harus keterminal dulu untuk memesan tiket bus kembali ke Banda Aceh malam ini , jangan sampai kehabisan tiket dan mengulang kejadian 2 hari lalu. oohh NOoooo!

Baiklah,, hari semakin petang. Mari kita kerjakan,, SEMANGAAATTT \(^o^)/

1 komentar:

  1. ntn apa akirnya??

    aku khatamkan sehari nih mandangin blog mu,,hahahaha

    BalasHapus